Kekejaman napi teroris saat menyandera anggota Polri
Kadiv Humas Polri menyebut anggotanya dianiaya sebelum dihabisi oleh para teroris di Rutan Mako Brimob.
Aksi penyanderaan di Rutan Mako Brimob hingga kini masih berlangsung. Bahkan, Polri mengonfirmasi lima anggotanya meregang nyawa akibat kekejaman para teroris yang bersikeras untuk dipertemukan dengan Aman Abdurrahman.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan adanya dugaan penganiayaan pada para anggota kepolisian sebelum mereka dibunuh.
"Ada seperti luka bacok, luka tembakan. Ada juga satu orang yang lukanya macam-macam, kakinya disayat, dan lain-lain," ujar Setyo seperti dilansir Antara, Rabu (9/5).
Pernyataan senada diungkapkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal. Lima anggota Polri yang gugur dalam kerusuhan di Rutan Mako Brimob, mengalami luka dalam di bagian leher akibat senjata tajam. Bahkan, ada pula yang mengalami luka tembak di kepala.
Menurut dia, luka akibat senjata tajam itu nampak di sekujur tubuh para korban tewas mulai dari paha, lengan, hingga sayatan di jari.