Kelompok JAD Lampung siapkan bom parfum dan bom tabung gas 

Dalam merakit bom, para pelaku memakai senyawa kimia yang digunakan dalam serangkaian aksi teror di Surabaya pada 2018.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) dan Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, menunjukkan sejumlah gambar barang bukti hasil penangkapan sejumlah teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/5). /Antara Foto

Kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung menggunakan triacetontriperoxid (TATP) sebagai bahan utama bom. TATP ialah senyawa kimia yang juga digunakan kelompok teroris JAD Surabaya dalam serangkaian aksi bom bunuh diri di sejumlah gereja pada 2018. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, bom dirakit oleh pimpinan kelompok JAD Lampung berinisial SL dan salah satu anggota kelompok berinisial IF alias Samuel.

"SL ini merakit bom dari TATP. TATP merupakan salah satu komponen bom yang high exsplosive apabila digabungkan dengan yang lainnya akan sama dengan jenis bom yang di Surabaya," kata Dedi di Humas Polri, Jakarta, Senin (6/4).

SL, IF dan enam anggota JAD Lampung ditangkap Detasemen Khusus (Densus) Polri di berbagai daerah di Indonesia. Kelompok tersebut diketahui telah merakit satu buah bom rakitan di dalam tabung gas dan dua bom rakitan dari botol parfum isi ulang. 

Salah satu bom botol parfum, lanjut Dedi, sempat dilemparkan terduga teroris berinisial T kepada personel Densus Polri saat penangkapan. "Bom yang disita semua sudah siap ledak," imbuhnya.