Kemenkes: Anak termasuk kelompok berisiko tinggi tertular TBC

Berdasar data Global TBC Report tahun 2020, Indonesia negara dengan beban TBC tertinggi kedua sesudah India. 

Ilustrasi. Pixabay

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja termasuk menyerang anak-anak. Sekolah sebagai salah satu tempat anak berkumpul dan berinteraksi memiliki peran penting dalam pencegahan penularannya.

Berdasarkan data Global TBC Report tahun 2020, Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua sesudah India dengan perkiraan kasus tiap tahun adalah 845.000 kasus TBC. 

Estimasi jumlah kasus TBC pada tahun 2019 sebesar 142.000 kasus. Dengan demikian TBC anak memiliki persentase yang cukup besar yaitu 17% di antara kasus yang ada di Indonesia.

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu, menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud-ristek) telah menyusun Pedoman Sekolah Peduli TBC yang saat ini telah disosialisasi ke seluruh lembaga pendidikan di 34 provinsi.

Pedoman ini merupakan panduan dan standar program bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan pola peduli pencegahan penularan TBC. "Kemenkes dan Kemdikbud-ristek sudah menyusun Pedoman Sekolah Peduli TBC dan pedoman ini merupakan bagian implementasinya yang dilakukan oleh lintas sektor dengan ujung tombaknya tentu pembina UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)," katanya dalam Sosialisasi Pedoman Sekolah Peduli TBC secara virtual, Senin (26/7).