Kemenkes: Data yang disampaikan jubir Yuri divalidasi ketat

Tidak ada data Covid-19 yang ditutup-tutupi Kemenkes

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat bersiap menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB Jakarta, Jumat (27/3/2020)/Foto Antara/Nova Wahyudi.

Data kasus infeksi coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang disampaikan oleh Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, setiap hari telah diverifikasi dan divalidasi berkali-kali.

"Data yang sudah disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 merupakan data yang betul-betul sudah melewati verifikasi dan validasi cukup ketat," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Didik Budijanto konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa (28/4).

Didik menegaskan, tidak ada data yang ditutup-tutupi oleh Kemenkes. Kalau pun ada perbedaan data yang disampaikan di daerah dengan Jubir Pemerintah, lanjut Didik, bisa terjadi karena waktu penutupan perhitungan instansi atau kementerian/lembaga tidak sama.

Dijelaskan Didik, pengumpulan data Covid-19 di Indonesia dimulai dari laboratorium jejaring Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang kemudian dikirim dan dikompilasi di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.

Badan penelitian tersebut selanjutnya akan​​​ melakukan validasi dan verifikasi data. "Karena ada beberapa orang yang pemeriksaannya bisa satu sampai empat kali, oleh karena itu perlu validasi dan verifikasi," ungkapnya.