Kemenkes: Data yang disampaikan jubir Yuri divalidasi ketat
Tidak ada data Covid-19 yang ditutup-tutupi Kemenkes
Data kasus infeksi coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang disampaikan oleh Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, setiap hari telah diverifikasi dan divalidasi berkali-kali.
"Data yang sudah disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 merupakan data yang betul-betul sudah melewati verifikasi dan validasi cukup ketat," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Didik Budijanto konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa (28/4).
Didik menegaskan, tidak ada data yang ditutup-tutupi oleh Kemenkes. Kalau pun ada perbedaan data yang disampaikan di daerah dengan Jubir Pemerintah, lanjut Didik, bisa terjadi karena waktu penutupan perhitungan instansi atau kementerian/lembaga tidak sama.
Dijelaskan Didik, pengumpulan data Covid-19 di Indonesia dimulai dari laboratorium jejaring Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang kemudian dikirim dan dikompilasi di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.
Badan penelitian tersebut selanjutnya akan melakukan validasi dan verifikasi data. "Karena ada beberapa orang yang pemeriksaannya bisa satu sampai empat kali, oleh karena itu perlu validasi dan verifikasi," ungkapnya.