Kemenkes bakal perkuat imunisasi rutin untuk wilayah berisiko tinggi polio

Hal ini menyusul munculnya KLB Polio di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, beberapa waktu lalu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat, khususnya yang memiliki anak kecil, agar tidak ragu melaksanakan imunisasi . Foto: setkab.go.id

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melakukan penguatan imunisasi rutin bagi wilayah yang cakupan imunisasinya masih rendah dan rawan terjadi kejadian luar biasa (KLB). Hal ini menyusul munculnya KLB Polio di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, beberapa waktu lalu.

Upaya pelacakan akan dilakukan untuk memastikan seluruh bayi mendapatkan empat dosis imunisasi bOPV dan satu dosis imunisasi IPV lengkap, serta meningkatkan analisa dan pemanfaatan data.

"Semua sasaran bayi itu harus sudah mendapatkan lengkap imunisasi polio yaitu 4 dosis untuk polio yang tetes, dan 1 dosis untuk suntikan sesuai dengan usia anaknya," kata Plt. Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine, dalam keterangan pers, Selasa (29/11).

Kemenkes juga akan melaksanakan imunisasi kejar bagi anak usia 12-59 bulan yang belum atau tidak lengkap status imunisasinya. Hal ini dilakukan untuk memastikan seluruh sasaran mendapatkan empat dosis imunisasi bOPV dan satu dosis imunisasi IPV.

"Mengingat imunitas atau kekebalan atau vaksin untuk mencegah tertularnya terhadap polio tipe 2 hanya bisa didapatkan dari imunisasi suntikan," ujar Prima.