Kemenkes susun strategi tekan stunting pra dan pasca-kelahiran

Sekitar 23% anak yang baru lahir sudah mengalami stunting sebelum kelahiran.

Ilustrasi stunting. Pixabay

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengupayakan percepatan penurunan kasus kerdil (stunting) guna mencapai target di angka 14% pada 2024. Strategi yang digunakan melalui pendekatan gizi spesifik.

"Intervensi spesifik stunting yang diperlukan dilakukan sebelum dan setelah kelahiran," kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (7/12).

Dante menuturkan, sekitar 23% anak yang baru lahir sudah mengalami stunting sebelum kelahiran. Ini disebabkan ibu hamil yang sejak masa remajanya mengalami kurang gizi dan anemia.

Sementara itu, angka stunting setelah lahir meningkat signifikan pada usia 6-23 bulan sebesar 1,8 kali menjadi 37%. Ini dipengaruhi kurangnya asupan protein dan pola pengasuhan makanan yang tidak tepat.

"Jadi, masalah ibu menjadi masalah yang juga penting untuk menurunkan angka stunting," ujar dia.