Kemensos akui distribusi bansos tidak berjalan sempurna

Hartono menyebut nilai setiap paket sembako sebesar Rp300.000.

Petugas mengemas paket bansos kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Kabupaten Bogor, Jabar. Foto Antara/Yulius Satria Wijaya

Kementerian Sosial (Kemsos) mengakui penyaluran bantuan sosial (bansos) tidak akan berjalan sempurna seutuhnya. Kilahnya, jumlah penerima tergolong banyak.

"Bansos sembako (BSS) ini, kan, jumlahnya 1,9 juta KPM (keluarga penerima manfaat), ya. Kemudian untuk bansos beras (BSB) 10 juta. Jadi, kalau satu-dua ada masalah mungkin saja," kata Sekretaris Jenderal Kemensos, Hartono Laras.

"Tapi, kami pastikan sudah ada monitoring untuk memastikan bansos bisa tepat sasaran, tepat kualitas, dan tepat harga, baik sebelum, selama, dan evaluasi sesudah pelaksanaan program," sambungnya, melansir situs web Kemensos.

Dirinya mengungkapkan, pihaknya banyak menerima masukan tentang penyaluran bansos. Seluruhnya klaim sudah ditindaklanjuti. Dicontohkannya dengan kualitas beras yang didistribusikan, vendor diminta segera menggantinya.

"Kami tidak segan menegur atau memberi sanksi kepada vendor yang tidak berkomitmen. Kalau jenis barang memang bisa berbeda merek atau barangnya. Namun, harga dan jenisnya sama atau setara," jelasnya.