Kementan canangkan vaksinasi PMK tahap dua pada akhir 2022

"Proses pemasukan vaksin sudah dipesan dan tidak mudah didapatkan karena tidak semua negara memiliki stok vaksin."

Petugas hendak memberikan vaksin kepada hewan ternak untuk mengantisipasi penularan penyakit mulut dan kaki (PMK). Foto Antara/Ampelsa

Pemerintah memesan sebanyak 14 juta vaksin untuk menanggulangi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak. Antivirus tersebut, yang akan dipakai untuk vaksinasi tahap kedua, direncanakan tiba di Indonesia secepat-cepatnya Oktober 2022 dan didistribusikan November-Desember mendatang.

Direktur Kesehatan Hewan Ditjen PKH Kementan, Nuryani Zainuddin, menyatakan, lamanya pelaksanaan vaksinasi tahap kedua terjadi karena proses pembuatannya berdasarkan pemesanan (by order). Apalagi, tidak semua negara memiliki stoknya.

"Proses pemasukan vaksin sudah dipesan dan tidak mudah didapatkan karena tidak semua negara memiliki stok vaksin, melainkan made by order," ucapnya dalam webinar, yang ditayangkan akun YouTube BNPB Indonesia, Kamis (18/8).

Berdasarkan data pemerintah per hari ini, PMK telah menyebar di 19 provinsi se-Indonesia dan menjangkiti sedikitnya 495.655 hewan ternak, yang meliputi sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi.

Sementara itu, pemerintah telah memvaksin sedikitnya 1.552.799 juta ternak. Vaksinasi tahap pertama ditargetkan selesai pada dua bulan mendatang.