Kemristekdikti gagas riset kelas dunia

Salah satu upaya meningkatkan sitasi atau pengutipan adalah dengan memasangkan dosen dengan peneliti asing melalui skema riset kelas dunia

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (kiri) bersama Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius (tengah) berbincang dengan peneliti cillik saat meninjau wahana sains dan teknologi Junior Scientist di Pusat Peragaan Iptek TMII, Jakarta./AntaraFoto

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mengaku sedang menggagas riset kelas dunia. Program tersebut akan disandingkan dengan program mendatangkan profesor kelas dunia atau World Class Professor (WCP).

"Salah satu upaya untuk meningkatkan sitasi atau pengutipan adalah dengan memasangkan dosen kita dengan peneliti asing melalui skema riset kelas dunia," ujar Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemristekdikti, Muhammad Dimyati, seperti dilansir Antara, Kamis (3/5) di Bandung. 

Para profesor tersebut akan membantu perguruan tinggi dalam meningkatkan penelitiannya dan juga menulis jurnal internasional. Profesor itu diminta untuk mentransfer pengetahuan kepada dosen-dosen di Tanah Air.

Sudah ada beberapa penulis asing yang dimasukkan ke dalam daftar.  Dari Amerika Serikat ada lima peneliti, Eropa sebanyak dua atau tiga peneliti.

Untuk peneliti dari Amerika Serikat, lebih difokuskan di bidang nanoteknologi dan kesehatan. Hal tersebut sejalan dengan rencana induk riset.