Kepri akan larang warga Singapura beli masker di Batam

Pemprov Kepri masih akan berkoordinasi dengan pihak Bea dan Cukai untuk menerapkan kebijakan ini.

Pedagang merapikan masker di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Menurut keterangan pedagang, harga masker di pasar Pramuka mengalami kenaikan yang semula dihargai Rp195.000 hingga ribu Rp250.000 per box naik menjadi Rp1.700.000 tergantung merek, karena mewabahnya virus corona di sejumlah negara. Foto Antara/Galih Pradipta

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berencana melarang warga Singapura membeli masker di wilayah mereka, terutama Batam. Jarak Singapura dan Batam yang berdekatan, membuat banyak warga Singapura yang memborong masker di Batam untuk mengantisipasi coronavirus.

"Hari ini kami akan bahas soal itu, dan yang lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana yang dihubungi dari Tanjungpinang, Kamis (6/2).

Dia menjelaskan, pertimbangan untuk mengambil kebijakan ini muncul setelah terjadi aksi borong masker oleh warga Singapura di Batam, Kepulauan Riau. Jarak Singapura dan Batam yang berdekatan, membuat warga Singapura banyak yang membeli masker di wilayah Indonesia tersebut.

Selain masker, komoditas lain yang dibeli dalam jumlah banyak oleh warga Singapura adalah sabun cuci tangan kemasan. Aksi borong ini, kata Tjetjep, diprotes warga Batam karena membuat mereka kesulitan mendapatkan masker dan sabun cuci tangan.

"Ada banyak informasi yang saya dapat bahwa warga Singapura membeli masker hingga berkarung-karung. Ini tidak dibenarkan," katanya.