Kepulangan TKI berpotensi jadi gelombang kedua Covid-19

Sayangnya, pemerintah belum mampu menangani pandemi dengan baik hingga kini.

Sejumlah TKI dari Malaysia mengantre saat memasuki Gedung PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Jumat (27/3/2020). Foto Antara/Agus Alfian

Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menilai, arus mudik pekerja migran Indonesia ke Tanah Air bisa menjadi gelombang kedua penyebaran coronavirus anyar (Covid-19). Pemerintah pun diminta mewanti-wantinya.

"Kedatangan pekerja migran Indonesia berbahaya. Itu mungkin jadi gelombang kedua," ucap Kepala Departemen Epidemiologi FKM UI, Tri Yunis Miko Wahyono, saat dihubungi Alinea.id, Kamis (30/4). Belum terjadi gelombang kedua sampai sekarang.

Sebanyak 52.000-an tenaga kerja Indonesia (TKI) berencana pulang saat Lebaran. Mereka dikhawatirkan terpapar SARS-CoV-2 tanpa disadari atau tergolong orang tanpa gejala (OTG).

Sayangnya, ungkap dia, pemerintah belum mampu menangani pandemi dengan baik hingga kini. Kemampun deteksi pun tergolong rendah, berjeda lima hari.

Menurut Tri Yunis, jeda deteksi mestinya maksimal dua hari. Jika ingin tuntaskan Covid-19, semua kasus positif harus terdeteksi. Yang swakarantina atau dirawat di rumah sakit (RS) juga patut terpantau.