Kepulauan Mentawai diguncang gempa 6,3 M

Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terprovokasi informasi yang tak dapat dipertanggungjawabkan.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Gempa bumi tektonik mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Selasa (17/11), pukul 08.44 WIB. Bencana tersebut, terang Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, tidak berpotensi tsunami.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=6,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,90 LS dan 99,07 BT  atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Daya Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada kedalaman 13 km," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa  (17/11).

Dari segi jenis dan mekanisme, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, bencana tergolong gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone (IFZ) dekat dengan batas tumbukan lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip fault).

Beberapa daerah pun terdampak gempa tersebut dengan intensitas guncangan berbeda. Di Kota Padang, Painan, dan Sipora dengan skala III-IV modified mercalli intensity (MMI); di Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, dan Kepahiang skala II-III MMI; serta di Pasaman, Kerinci, Payakumbuh, dan Solok Selatan skala I-II MMI.

Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut hingga kini, bahkan belum ada petunjuk akan adanya bencana susulan (aftershock). "Hasil monitoring BMKG," jelasnya.