Ketika anak merespons bencana yang dihadapinya

Sejumlah anak-anak menyuarakan harapan agar pemerintah dapat berperan lebih besar ketika terjadi bencana.

Gerakan Para Pendongeng Untuk Kemanusiaan (Geppuk) mendatangi daerah bencana demi mendongeng bagi anak-anak. Dokumentasi Geppuk

Selama pandemi Covid-19 yang terhitung dari April hingga Juni, terdapat 734 bencana alam di tanah air. Yang berarti ada delapan kejadian bencana setiap harinya. 33% dari populasi yang terpapar oleh bencana di Indonesia adalah anak-anak. 

Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terhadap bencana sehingga angka kematian pada anak selalu meningkat. Berdasarkan survei dari Save the Children pada 2019, ada tiga kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang satu hingga dua anak yang tidak mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri dari bencana, termasuk penyebaran Covid-19.

Lantas seperti apa respons anak-anak atas bencana yang dihadapinya?

Sejumlah anak-anak menyuarakan harapan agar pemerintah dapat berperan lebih besar ketika terjadi bencana.

“Disediakan pusat informasi yang terpercaya dan mudah di akses, khususnya yang ramah anak,” ujar anak korban bencana asal Sulawesi Selatan Aul, pada webinar “Dialog Dengar Suara Anak Untuk Penyempurnaan RUU Penaggulangan Bencana”, Rabu (19/8).