Ketua WP KPK minta Alexander Marwata tak diistimewakan

Ketua WP KPK Yudi Purnomo meminta pansel tidak mengistimewakan capim dari kalangan petahana.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (ketiga kiri) berbincang dengan capim KPK lainya saat bersiap mengikuti tes kesehatan Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (26/8). /Antara Foto

Ketua Wadah Pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo meminta Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK jilid V tidak mengistimewakan calon pimpinan dari kalangan petahana. Menurut Yudi, capim petahana harus diperlakukan sama dengan kandidat lainnya. 

"Jangan sampai, karena pimpinan KPK, mendapatkan suatu subjektivitias, mendapatkan privilege, mendapatkan suatu keistimewaan. (Seolah) harus lolos sampai ke-10 (besar) dan sebagainya. Saya pikir itu yang paling penting," kata Yudi di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (26/8).

Sebelumnya, peneliti Indonesia Corruption Watch ( ICW) Kurnia Ramadhana membuat petisi di Change.org merespons lolosnya 20 capim KPK. Menyurut Kurnia, masih ada capim KPK yang memiliki rekam jejak buruk diloloskan oleh pansel.

Selain itu, Yudi juga meminta Presiden Joko Widodo menegur Pansel Capim KPK karena menolak mendengarkan saran dari kelompok masyarakat setelah meloloskan sejumlah kandidat yang rekam jejaknya dipertanyakan. Ia khawatir, pansel terus meloloskan kandidat-kandidat yang bermasalah hingga tahap akhir seleksi. 

"Kalau memang pansel memang tidak mau mendengarkan aspirasi masyarakat, kemudian tidak mau mengikuti apa yang disampaikan koalisi masyarakat sipil, tokoh-tokoh negarawan, ya sudah, kita tinggal menunggu di Pak Presiden Jokowi," ungkapnya.