Klaim kenaikan kasus Omicron telah diantisipasi, Menkes: Hanya 20 pasien yang butuh oksigen

Menkes mengimbau agar masyarakat tetap waspada, berhati-hati, tetapi tidak panik terhadap ancaman Omicron.

Ilustrasi petugas rumah sakit. Foto UZ Brussel

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengklaim, kenaikan jumlah kasus varian Covid-19 Omicron telah diantisipasi. Di berbagai negara, kasus varian Covid-19 Omicron mengalami kenaikan dengan cepat. Namun, tingginya kenaikan kasus varian Covid-19 Omicron berbanding terbalik dengan rendahnya orang-orang yang terpaksa dibawa ke rumah sakit.

“Kami juga melaporkan (ke Presiden Joko Widodo/Jokowi), sudah terkonfirmasi, bahwa dari 1.600 yang terinfeksi Omicron. Itu yang memang dirawat dan membutuhkan oksigen sekitar 20 dan memang yang wafat 2 dan ini masih jauh dan masih rendah dibandingkan kasus Delta,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Senin (24/1).

Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada, berhati-hati, tetapi tidak panik. “Kadang memang laju penularannya tinggi, tidak perlu panik, karena hospitalisasi dan kematiannya rendah,” ucapnya.

Budi meminta berbagai pihak berwenang memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan. Yaitu, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meminta pemerintah daerah tetap disiplin melakukan testing 1/1.000 penduduk per minggu. Kemudian, juga mendorong strategi isolasi mandiri di rumah, karantina terpusat, maupun perawatan di rumah sakit bisa sesuai protokol kesehatan.