Kominfo catat ada 1.402 hoaks Covid-19, tertinggi sentimen agama

Dalam rentang waktu 25-31 Januari sudah ada 10 konten hoaks vaksin Covid-19.

Foto Ilustrasi/Pixabay.

Koordinator Pengendalian Konten Internet Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Anthonius Malau mengungkapkan, dalam rentang waktu 25-31 Januari, sudah ada 10 konten hoaks vaksin Covid-19 yang tersebar di 83 platform media sosial. Rinciannya, Facebook 71 hoaks, Twitter empat hoaks, dan Youtube delapan hoaks.

“Kalau kita cermati, kemarin saya coba search engine tentang vaksin Covid-19 yang paling banyak dikomentari dan tertinggi ratingnya. Tentunya yang ini – Gereja haramkan vaksin Covid-19, kok MUI (Majelis Ulama Indonesia) halalkan,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/2).

Ia pun mengingatkan, ciri-ciri hoaks biasanya menyentuh sentimen keagamaan. Pembuat hoaks ingin mencoba membenturkan dua agama tersebut.

“Ini dengan maksud supaya banyak orang ketipu,” tutur Anthonius.

Hingga 1 Februari 2020, total 97 konten hoaks vaksin Covid-19 telah tersebar di 280 platform media sosial, Rincian persebaran, 198 di Facebook, 39 Twitter, 22 Youtube, dan 15 Tiktok.