Komnas HAM: Pancasila tanpa HAM itu hanya menjadi buah bibir belaka

Jika pengembangan lokasi pariwisata tidak terhubung dengan sumber daya kehidupan warga setempat, maka bisa terjadi pemiskinan.

Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Amiruddin. Foto komnasham.go.id

Pengembangan lokasi pariwisata yang bersifat gigantik atau raksasa memiliki berbagai hal yang harus dipertimbangkan sedari awal.

Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Amiruddin mengatakan, pengembangan lokasi pariwisata yang bersifat gigantik harus mempertimbangkan sumber daya kehidupan warga setempat.

“Karena itu harus ditanya betul, apakah proyek itu memang menjadi masa depan bagi warga negara itu?,” ucapanya dalam diskusi online, Rabu (8/12).

Jika pengembangan lokasi pariwisata tidak terhubung dengan sumber daya kehidupan warga setempat, maka bisa terjadi pemiskinan. Warga setempat bisa menjadi lebih miskin karena tersisih dari sumber daya kehidupannya.

“Saya rasa kita mungkin perlu bersama-sama untuk melihat ulang adakah guna proyek itu untuk warga negara kita? kalau tidak (berguna) mari kita duduk bersama agar proyek itu betul-betul menjadi kesejahteraan, (agar) kita tidak (lagi) mendengar lagi pekikan ibu-ibu kehilangan tanahnya,” tuturnya.