Korban gempa kesulitan air bersih

Sejumlah warga yang tinggal di perbukitan Lombok Utara, NTB, terpaksa harus mencari air ke mata air yang berjarak sekitar 10 kilometer.

Korban gempa mengangkat barang yang berhasil diamankan dari rumahnya yang hancur di Pemenang, Lombok Utara, NTB, Jumat (10/8)./Antara Foto

Sejumlah warga yang tinggal di perbukitan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, terpaksa harus mencari air ke mata air yang berjarak sekitar 10 kilometer setelah aliran sungai di wilayahnya tertimbun longsoran tanah pascagempa 7,2 SR.

Warga dengan membawa jerigen dan naik truk, ke mata air Mumbul Sari yang tepat berada di pinggir jalan yang menghubungkan dua kecamatan di Lombok Utara, Keyangan dan Bayan.

Ada satu dusun yang sengaja meminjam tangki air ukuran 5.100 liter dari salah seorang warga, sedangkan air untuk memasak ditampung di jerigen. Mereka pun yang terdiri dari anak muda dan anak-anak sengaja mandi terlebih dahulu sebelum kembali ke rumahnya yang berada di atas bukit.

"Biasanya dalam satu hari sejak gempa 7 SR, kami dua kali turun ke bawah. Kami memanfaatkan untuk mandi dan mengambil air untuk minum di tempat yang terpisah," kata warga Dusun Dompo Indah, Sahari 

Warga Dompo Indah lainnya, Sahabuddin Effendi, menyebutkan, kondisi sungai di dekat dusunnya sudah kering sama sekali akibat aliran airnya terputus longsoran tanah.