Korban gempa Lombok mulai mengonsumsi kelapa

Sejumlah korban gempa terpaksa memakan buah kelapa untuk bisa bertahan hidup menyusul minimnya bantuan yang sampai ke kampung mereka. 

Seorang remaja menggendong balita di tempat penampungan pengungsi korban gempa bumi di Pemenang, Lombok Utara, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8)./Antara Foto

Warga korban gempa di Dusun Selebung Daya, Desa Dasan Tengah, Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, kini harus terpaksa memakan buah kelapa untuk bisa bertahan hidup menyusul minimnya bantuan yang sampai ke kampung mereka. 

Ketua RT di Dusun Selebung Daya, Arti, mengakui, minimnya bantuan yang datang ke daerahnya membuat ia dan 27 kepala keluarga (KK) di tempat pengungsian harus makan seadanya, dengan segala keterbatasan mereka terpaksa memakan kelapa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Bantuan minim sekali, kami di sini hanya mendapatkan bantuan beras sekali dan itu pun hanya 15 kilo padahal yang makan satu RT. Terpaksa diselingi makan kelapa supaya tidak lapar," terangnya saat ditemui di lokasi pengungsian setempat, Rabu.

"Kami di sini sekitar 80 orang. Beras 15 kilogram dan 1 kilogram minyak goreng mana cukup. Itu pun hanya cukup untuk makan pagi saja. Kalau untuk makan siang dan malamnya, kami petik kelapa untuk selingan makanan," sebut Arti.

Setelah gempa terjadi, sekitar 80% rumah di Dusun Selebung Daya, Desa Dasan Tengah, Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara dalam kondisi hancur dan mengalami retak-retak pada dinding. Termasuk masjid yang kini bangunannya sudah miring. Sehingga tidak bisa dipergunakan untuk beribadah. Untuk berlindung dari teriknya panas dan dinginnya malam, warga tinggal di tenda-tenda pengungsian.