Korban tewas mencapai 281 orang

BNPB memperkirakan jumlah korban akibat tsunami Selat Sunda bakal terus bertambah.

Sejumlah warga antre untuk mencari informasi kerabatnya yang hilang di samping jasad para korban meninggal di Puskesmas Carita Pandeglang, Banten, Minggu (23/12). Foto Antara

Korban bencana tsunami Selat Sunda terus bertambah. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut kini telah mencapai 281 orang. 

Selain itu, sebanyak 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 warga mengungsi di Pandeglang dan Serang di Banten; serta Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran di Lampung. Tsunami juga menyebabkan kerusakan 611 rumah, 69 hotel dan vila, 60 warung, dan 420 perahu atau kapal.

"Jadi wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Alinea.id, Senin (24/12) pagi. 

Di Kabupaten Pandeglang, bencana itu menyebabkan 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi. Tsunami juga merusak 611 rumah, 69 hotel dan vila, 60 warung makan dan toko, 350 perahu/kapal rusak, dan 71 kendaraan di wilayah tersebut.

Tsunami berdampak pada 10 kecamatan di Pandeglang. Kerusakan paling banyak terjadi di daerah pesisir Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur, dan Tanjung Lesung. "Korban paling banyak ditemukan di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo," imbuh Sutopo.