KPAI: 76,7% siswa tidak senang belajar dari rumah

Pembelajaran jarak jauh diterapkan saat pandemi coronavirus (Covid-19).

Siswa mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di Pekanbaru, Riau, Kamis (16/4/2020). Dinas Pendidikan Provinsi Riau memperpanjang masa belajar di rumah dari 16 April menjadi 30 April mendatang guna mencegah penyebaran Covid-19. Foto Antara/Rony Muharrman/nz.

Sebanyak 76,7% siswa tidak senang belajar dari rumah. Demikian hasil survei pembelajaran dan sistem penilaian jarak jauh (PJJ) yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Alasan yang tidak senang, umumnya adalah tugas-tugas yang berat selama PJJ. Padahal kalau belajar di sekolah, selama ini tidak seberat itu tugasnya," ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, via konferensi virtual, Senin (27/4).

Sedangkan responden yang senang dengan PJJ sebanyak 23,3%. Alasannya, tidak perlu bangun terlalu pagi dan belajar tanpa memakai seragam sekolah. Sistem ini telah berjalan sekitar empat pekan.

Dia melanjutkan, sebanyak 73,2% responden beranggapan tugas dari guru selama PJJ tergolong berat. Sisanya, 26,8%, bersikap sebaliknya.

Di sisi lain, sebanyak 55,5% paling tidak suka dengan tugas membuat video. Disusul menjawab soal dalam jumlah banyak (44,5%), merangkum bab materi (39,4%), dan menyalin soal dari buku cetak sebelum memberikan jawaban (25,6%).