Kredibilitas BPOM dipertaruhkan dalam uji klinis vaksin

BPOM diminta profesional dan objektif menilai vaksin Covid-19.

Ilustrasi uji klinis vaksin/Pixabay.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto meminta Badan Pengawasa Obat dan Makanan (BPOM) profesional dan objektif dalam menilai hasil uji klinis fase III vaksin Covid-19 dari Sinovac. Kredibilitas BPOM, kata dia, akan dipertaruhkan dalam uji klinis tersebut.

Dia mengingatkan agar proses pemeriksaan harus dilakukan hati-hati dan sesuai ketentuan sebelum diberikan izin Emergency Use Authorization (EUA).

"Jangan sampai karena tekanan pemerintah atau kejar tayang maka proses perizinan digampangkan atau keluar dari standar proses yang ada," ujar Mulyanto, dalam keterangannya, Senin (14/12).

Terlebih, lanjut Mulyanto, pemerintah sudah terlanjur memesan 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac dari China itu yang saat ini tengah disimpan di gudang Bio Farma, Bandung.

Anggota Komisi VII DPR RI itu menegaskan, BPOM harus melakukan review terhadap semua prosedur penelitian dan uji klinis tahap III vaksin ini, termasuk tingkat validitasnya. Termasuk membuka informasi prosedur perizinan tersebut kepada masyarakat guna diawasi bersama.