Layanan kesehatan di Cianjur belum normal 3 bulan pascagempa

Pelayanan kesehatan pun terpaksa dilakukan di tenda-tenda darurat dan 2 bilik bangunan semipermanen.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, meninjau Puskesmas Cugenang, Jumat (17/2/2023), yang rusak sehingga layanan kesehatan kepada masyarakat belum normal 3 bulan pascagempa melanda Kabupaten Cianjur, Jabar, pada November 2022. Dokumentasi Kemenkes

Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), belum optimal melayani masyarakat pascagempa bumi dengan magnitudo 5,6 pada 21 November 2022 hingga kini. Pangkalnya, belum semua fasilitas yang rusak dibangun kembali hingga renovasi tidak juga rampung.

Puskesmas Cugenang, misalnya. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan, fasyankes tingkat 1 ini belum juga tertangani sampai sekarang.

"Puskesmas terdampak gempa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, yang saat ini kondisinya masih belum mulai dibangun kembali setelah 3 bulan pascagempa," ungkapnya, melansir situs web Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Saat meninjau fasyankes tersebut, Jumat (17/2), Dante mengungkapkan, kondisi Puskesmas Cugenang mengkhawatirkan. Dinding bangunan retak-retak dan atap hancur, misalnya.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang juga masih tahap perbaikan. Akibatnya, layanan kesehatan belum berjalan normal.