LSI: Presiden jangan salah rekomendasi nama capim KPK

Jika dari rekomendasi itu muncul nama-nama yang dianggap punya rekam jejak buruk, integritas Jokowi sebagai presiden akan bermasalah.

Peneliti Senior LSI Burhanuddin Muhtadi (kedua kanan), Koordinator ICW Adnan Topan Husodo (kanan), mantan Wakil Ketua KPK periode 2007-2011 Mochammad Jasin (kiri), Sekretaris Lakpesdam PBNU Marzuki Wahid (kedua kiri), dan moderator yang juga Associate Researcher LSI Ahmad Khoirul Umam (tengah), menyampaikan paparannya dalam rilis temuan survei nasional LSI Efek Kinerja Pemberantasan Korupsi terhadap Dukungan pada Jokowi di Jakarta, Kamis (29/8). /Antara Foto.

Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, presiden jangan salah langkah dalam mengambil keputusan terkait kebijakan pemilihan 10 nama capim KPK untuk direkomendasikan ke DPR.

Sebab, jika dari rekomendasi itu muncul nama-nama yang dianggap punya rekam jejak buruk, integritas Jokowi sebagai presiden akan bermasalah.

"Maka itu, implikasi lanjutnya adalah legitimasi politik Presiden Jokowi. Karena approval rating-nya (dari masyarakat) sangat mungkin akan terdegradasi," tutur Burhanuddin dalam konferensi pers hasil survei LSI di Jakarta, Kamis (29/8).

Sebaliknya, kata dia, bila Jokowi memenuhi ekspektasi publik dan mengirim nama-nama capim KPK sesuai dengan harapan masyarakat, maka implikasi berikutnya Jokowi akan mendapatkan rating yang tinggi.

Menurutnya, penilaian kinerja pemberantasan korupsi berhubungan dengan kepuasan terhadap presiden.