Pidato soal kehutanan, Luhut Pandjaitan: Indonesia tak mau didikte

Indonesia telah memahami betul permasalahan kehutanan terkait deforestasi.

Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan memberikan pidato kunci saat sesi diskusi di Paviliun Indonesia dalam ajang Konferensi Perubahan Iklim ke-24. Antara Foto

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam pidatonya di Davos, Switzerland, mengatakan Indonesia tak mau didikte terkait permasalahan kehutanan yang belakangan kerap disinggung oleh para pemimpin dunia. 

“Kami sangat terbuka, tapi jangan mendikte kami,” kata Luhut di hadapan puluhan peserta dalam sebuah acara bertema Accelerating Partnerships and Actions for Forest di Switzerland pada Kamis (24/1) waktu setempat.

Menurut Luhut, Indonesia telah memahami betul permasalahan kehutanan terkait deforestasi. Itu ditandai dengan adanya moratorium lahan sawit. Pemerintah dalam kebijakannya sudah melarang pembukaan lahan baru untuk perkebunan kelapa sawit.

Dari kebijakan itu, dampaknya pun sudah terlihat. Data World Resources Institute (WRI) Indonesia menyebut, pada 2017 tingkat kehilangan tutupan pohon di hutan primer Indonesia mengalami penurunan sebesar 60% dibandingkan 2016. Dari penurunan itu, ada selisih emisi sebesar 0,2 gigaton atau setara dengan emisi pembakaran lebih dari 90 juta ton batu bara (199 miliar pon batu bara).

Namun demikian, kata Luhut, pemerintah Indonesia masih terbuka terhadap peluang kerja sama pihak lain, termasuk saran dan masukan. Tapi tidak akan menerima niat dari pihak mana pun yang mau mendikte Indonesia.