Mahasiswa Papua di Surabaya tolak bertemu rombongan Fadli Zon

Fadli Zon ke Surabaya untuk mengetahui kronologi kasus rasisme di asrama Papua langsung dari mulut mahasiswa.

Sebuah spanduk dibentangkan di depan pintu masuk asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/8). Alinea.id/Adi Suprayitno

Mahasiswa Papua yang tinggal di asrama di jalan Kalasan, Surabaya, menolak bertemu dengan rombongan anggota DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Penolakan diumumkan melalui spanduk bertuliskan 'Siapa pun yang Datang Kami Tolak' yang terbentang di depan pintu asrama. 

"Dari informasi yang mereka sampaikan, mereka merasa (mendapat) perlakuan tidak adil dari aparat. Tetapi, kami belum berhasil komunikasi langsung," ujar anggota Komisi I DPR RI Jimmy Demianus Ijie kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/8).

Menurut Jimmy, mahasiswa Papua di asrama tersebut menilai penyerbuan ke asrama sangat represif. Apalagi, ketika itu belum jelas siapa yang diduga merusak dan membuang bendera merah putih ke selokan di depan asrama. 

Jimmy mengatakan, aparat seharusnya menyelidiki terlebih dahulu siapa perusak bendera itu sebelum menyerbu asrama dengan menggunakan gas air mata. "Mereka kan tidak mempersenjatai diri. Mereka biasa saja. Kan bisa datang baik-baik dan ngomong," ujar dia.