Mahfud MD: Terkait Natuna, tidak ada perang dan tidak ada nego

Benturan fisik berpotensi terjadi di perairan Natuna.

Pergerakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dengan kapal Coast Guard China terlihat melalui layar yang tersambung kamera intai dari Pesawat Boeing 737 Intai Strategis AI-7301 Skadron Udara 5 Wing 5 TNI AU Lanud Sultan Hasanudin Makassar di Laut Natuna, Sabtu (4/1). Foto Antara/M Risyal Hidayat/foc.

Hubungan antara Indonesia denga China tengah memanas. Disebabkan klaim China atas kawasan perairan Natuna di Laut China Selatan yang didasarkan pada historic rights and nine dash line.

Pemerintah sendiri menegaskan tidak akan melakukan negoisasi dengan China mengenai perairan Natuna. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Kendati demikian, Mahfud menambahkan situasi tidak dalam kondisi perang. "Tugas Kemenko Polhukam mengamankan itu (perairan Natuna). Jadi tidak ada perang, tetapi tidak ada nego. Kalau menego berarti kita mengakui itu milik bersama," ujar Mahfud di kantornya, Jakarta, Senin (6/1).

Penekanan tidak dalam kondisi perang disampaikan Mahfud, karena pada dasarnya Indonesia tidak memiliki konflik dengan China. Oleh sebab itu, urusan hubungan dagang, perekonomian, kebudayaan, dan hubungan lainnya tetap dilanjutkan seperti biasa.

Sementara itu, ia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, menyatakan sikap pemerintah tidak bergeser soal kedaulatan. Pratikno, diketahui bertemu dengan Mahfud pada, Jumat pagi, (3/1).