Marketplace guru dinilai tak selesaikan akar masalah guru

Gagasan Nadiem Makarim tentang marketplace guru dinilai tidak menyelesaikan akar masalah tenaga pendidikan di Indonesia.

Ilustrasi siswa sekolah. Foto Unsplash.

Gagasan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim tentang marketplace guru dinilai tidak menyelesaikan akar masalah tenaga pendidikan di Indonesia. Marketplace guru hanya menjawab isu distribusi guru.

Menurut Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, gagasan Menteri Nadiem itu hanya akan memudahkan sekolah yang membutuhkan tenaga pendidik sesuai formasi yang dibutuhkan. "Marketplace ini tidak menjawab bagaimana tenaga guru honorer bisa secepatnya diangkat menjadi ASN sehingga mereka mendapatkan kelayakan penghidupan," ujar Huda melalui rilis, Sabtu (3/6).

Nadiem Makarim mengklaim, marketplace guru dapat menyelesaikan masalah tenaga guru honorer yang terjadi menahun. Marketplace guru merupakan database yang dapat membantu pihak sekolah untuk menemukan calon tenaga pendidik yang dibutuhkan guna mengisi kekurangan pengajar di sekolah.

Kemendikbudristek mewakili pemerintah, kata Huda, diminta untuk berkomitmen menuntaskan rekruitmen satu juta honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Mulai dari proses rekrutmen, penerbitan surat pengangkatan hingga penempatan guru yang lolos seleksi.

Saat ini, kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, proses rekrutmen satu juta guru honorer menjadi ASN oleh Kemendikbudristek belum juga tuntas. Padahal, kata dia, sudah dua tahun program tersebut diluncurkan.