sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Marketplace guru dinilai tak selesaikan akar masalah guru

Gagasan Nadiem Makarim tentang marketplace guru dinilai tidak menyelesaikan akar masalah tenaga pendidikan di Indonesia.

Satriani Ari Wulan
Satriani Ari Wulan Sabtu, 03 Jun 2023 19:28 WIB
Marketplace guru dinilai tak selesaikan akar masalah guru

Gagasan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim tentang marketplace guru dinilai tidak menyelesaikan akar masalah tenaga pendidikan di Indonesia. Marketplace guru hanya menjawab isu distribusi guru.

Menurut Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, gagasan Menteri Nadiem itu hanya akan memudahkan sekolah yang membutuhkan tenaga pendidik sesuai formasi yang dibutuhkan. "Marketplace ini tidak menjawab bagaimana tenaga guru honorer bisa secepatnya diangkat menjadi ASN sehingga mereka mendapatkan kelayakan penghidupan," ujar Huda melalui rilis, Sabtu (3/6).

Nadiem Makarim mengklaim, marketplace guru dapat menyelesaikan masalah tenaga guru honorer yang terjadi menahun. Marketplace guru merupakan database yang dapat membantu pihak sekolah untuk menemukan calon tenaga pendidik yang dibutuhkan guna mengisi kekurangan pengajar di sekolah.

Kemendikbudristek mewakili pemerintah, kata Huda, diminta untuk berkomitmen menuntaskan rekruitmen satu juta honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Mulai dari proses rekrutmen, penerbitan surat pengangkatan hingga penempatan guru yang lolos seleksi.

Saat ini, kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, proses rekrutmen satu juta guru honorer menjadi ASN oleh Kemendikbudristek belum juga tuntas. Padahal, kata dia, sudah dua tahun program tersebut diluncurkan.

Kendala lainnya, kata Huda, keenganan pemerintah daerah mengajukan formasi, banyaknya kendala administrasi sehingga guru yang lolos seleksi tidak segera mendapatkan SK pengangkatan sebagai ASN hingga proses penempatan yang memicu konflik di lapangan.

Menilik banyaknya kendala dalam rekrutmen satu juta guru honorer menjadi PPPK, kata Huda, perlu terobosan politis. Mendikbudristek, kata dia, bisa meminta Presiden untuk membuka ruang bagi hambatan yang bersifat regulatif maupun personal di lintas kementerian dan lembaga. "Bukan malah menciptakan aplikasi baru,"terang Huda.

Huda mengakui, aplikasi marketplace guru ini punya manfaat seperti aplikasi Gojek atau Grab yang memudahkan pertemuan driver ojek online dengan pengguna. Ia mengingatkan, marketplace guru ini hanya akan berfungsi maksimal jika persoalan mendasar yakni pengangkatan guru honorer menjadi PPPK telah selesai dituntaskan.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid