Matakin: Imlek momentum refleksi diri

Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) meminta umatnya untuk memperbanyak ibadah pada Imlek 2570 Kongzili.

Penganut Konghucu melaksanakan sembahyang tahun baru Imlek di Klenteng Hong San Ko Tee, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/2)./ Antara Foto

Tahun Baru Imlek 2570 Kongzili (2019 Masehi) yang dirayakan hari ini, dinilai sebagai momentum refleksi diri. Karena itu, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) meminta umatnya untuk menghindari pesta pora di momen ini.

"Agar merayakan dengan kesederhanaan, karena hakikat Imlek bukan untuk pesta pora, apalagi berhura-hura. Ini momentum refleksi diri, memperbanyak ibadah, lebih peduli terhadap sesama dan meningkatkan silaturahim antarsesama warga bangsa," kata Ketua Umum Matakin Budi Santoso Tanuwibowo, Selasa (5/2).

Menurutnya, hal ini selaras dengan tema perayaan Imlek tahun ini, yaitu "Penimbunan Kekayaan akan Menimbulkan Perpecahan di antara Rakyat, Tersebarnya Kekayaan akan Menyatukan Rakyat".

Budi menekankan agar umat Konghucu dapat selalu berbagi dengan orang lain. Hal ini dinilai penting mengingat masih banyaknya orang miskin yang perlu dibantu. Orang beragama, kata dia, sudah seharusnya ikut membantu kesulitan orang lain.

Menurutnya, kepedulian terhadap orang miskin harus terus dijaga, dengan memberi bantuan kepada mereka. Budi mengatakan, pembiaran terhadap orang miskin atau orang lain yang membutuhkan, akan menimbulkan kerawanan, seperti ketidakstabilan.