Nasional

Membaca manuver Anies Baswedan saat kerusuhan 22 Mei

Sejumlah pihak menuding, gerak agresif Anies Baswedan setelah kerusuhan 21-22 Mei menyalahi wewenang.

Senin, 03 Juni 2019 20:07

Sebelum kerusuhan pecah pada 21-22 Mei, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertolak ke Jepang pada 20 Mei 2019. Di Negeri Sakura, Anies didapuk menjadi pembicara dalam pertemuan tahunan tingkat tinggi Gubernur dan Wali Kota Urban-20 (U20) di Tokyo.

Bukan hanya acara itu, Anies juga dijadwalkan menghadiri perayaan 20 tahun Sister City antara Jakarta dan Tokyo. Sehari setelahnya, ia menjadi panelis dalam sesi pertama tentang Climate Action.

Sementara itu, situasi Jakarta memanas usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 pada 21 Mei dini hari. Hasilnya, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang atas pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Jokowi-Ma’ruf memperoleh 85.607.362 suara (55,50%), sedangkan Prabowo-Sandi mendapatkan 68.650.239 suara (44,50%). Setelah itu, gelombang massa pun berdatangan ke Kantor Bawaslu di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada 21 Mei siang hingga malam.

Mereka memprotes hasil rekapitulasi suara yang memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Tudingan kecurangan pemilu pun dialamatkan kepada kubu 01 itu.

Armidis Reporter
Akbar Persada Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait