Menanti inovasi Nadiem Makarim benahi pendidikan tinggi di tengah pesimisme

Nadiem Makarim diragukan mengemban tugas sebagai Mendikbud. Di sisi lain, beberapa pihak yakin ia punya gagasan brilian.

Beberapa pihak meragukan kapasitas Nadiem Makarim memimpin Kemendikbud. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Nama Nadiem Anwar Makarim menjadi perbincangan usai resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai menteri pada 23 Oktober 2019. Sebelum pengumuman resmi dari Jokowi, nama Nadiem memang sempat disebut sejumlah pengamat akan menempati posisi di jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Pada 21 Oktober 2019, Nadiem datang ke Istana Negara, Jakarta, memenuhi panggilan Presiden. Namanya makin santer berpeluang mengisi pos pembantu Jokowi di kabinet.

Para pengamat memprediksi, Nadiem yang sukses membesarkan perusahaan transportasi online, Gojek, akan ditempatkan sebagai menteri bidang ekonomi digital. Akan tetapi, semua prediksi itu salah.

Ia malah dipercaya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), menggantikan posisi yang sebelumnya diisi Muhadjir Effendy.

Pendidikan tinggi sendiri dikembalikan ke Kemendikbud, setelah pada 2014 “diceraikan” dan disatukan dalam Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Sementara bidang riset dan teknologi menjadi Kemenristek, dipimpin Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.