Mendag: Harga pangan diprediksi naik H-7

Kenaikan harga beras masih dikarenakan ulah sejumlah oknum yang ingin meraup keuntungan besar.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso (kiri) didampingi Kabid Operasional dan Pelayanan Publik Divre Jakarta Banten Bahtera Pinem (kanan) memeriksa kualitas beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (24/5)./ Antarafoto

Menjelang Hari Raya Idul Fitri pekan depan, ketersediaan pangan dan bahan pokok diyakini pemerintah sudah memiliki stok yang cukup. Menterian Pertanian Amran Sulaiman menyebutkan beras sebagai kebutuhan pokok saja memiliki ketersediaan 1,5 juta ton.

Ketersediaan pangan tersebut dimulai dengan ayam dan telur yang sampai diekspor ke beberapa negara, salah satunya Jepang. Tidak hanya itu, Indonesia juga mengekspor bawang merah yang semakin menunjukan ketersediaan pangan aman.

“Stok pangan sudah disediakan sejak tiga bulan sebelumnya. Kami mempersiapkan 20-30% di atas kebutuhan,” ujarnya di Mabes Polri (5/6).

Meski ketersediaan pangan dapat dikatakan aman sampai lebaran mendatang, namun tak dapat dipungkiri adanya permasalahan harga yang masih terjadi di masyarakat. Kenaikan harga tersebut bahkan diprediksi terjadi H-7 menjelang lebaran.

“Kita harus waspadai H-7 kecenderungan harga akan meningkat,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.