Mendagri meragukan keseriusan sejumlah kepala daerah dalam penanganan Covid

Mendagri mengukur kadar keseriusan kepala daerah dengan berdasarkan kemauan, kemampuan, strategi, dan anggaran.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Dokumentasi Kemendagri

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meragukan keseriusan sejumlah daerah dalam penanganan pencegahan Covid-19 dan dampaknya. Mendagri mengukur kadar keseriusan kepala daerah berdasarkan kemauan, kemampuan, strategi, dan anggaran.

Pemerintah pusat, kata Tito, telah mengerahkan seluruh anggaran, sumber daya, hingga regulasi untuk penanganan pencegahan Covid-19 dan dampaknya. Dibuktikan juga dengan pembentukan Satuan Tugas Covid-19 hingga Komite Penanganan Covid-19 dan Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Sayangnya, kata mantan Kapolri ini, justru pemerintah di daerah kurang optimal. “Tetapi mesin daerah (kurang optimal). Saya sudah berkeliling satu bulan ini ke 16 provinsi. Mohon maaf dengan segala hormat. Mohon maaf bu Khofifah. Mohon maaf bu Winarti, saya tidak menunjuk kepada satu kepala daerah saja,” ujar Tito dalam webinar, Minggu (9/10).

Menurut Tito, berdasarkan empat ukuran keseriusan, ada kepala daerah yang memiliki kemauan dan kemampuan. Namun, kurang memahami konsep dan strategi dalam penanganan pencegahan Covid-19 dan dampaknya.

Lalu, ada kepala daerah dengan kemauan kuat, tetapi kemampuan, strategi, dan anggaran kurang. “Maka, penanganannya tidak maksimal di daerahnya, untuk mengendalikan agar masyarakat taat kepada protokol kesehatan,” tutur mantan Kapolri ini.