Mengurai tabir prostitusi online di apartemen

Banyak hal yang membuat prostitusi online di apartemen sulit diberantas.

Ilustrasi prostitusi. Alinea.id/MT Fadillah.

Tak lama setelah polisi membongkar prostitusi anak di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, yang “dijajakan” melalui aplikasi pesan MiChat, publik dihebohkan dengan aksi politikus Gerindra Andre Rosiade.

Andre disebut-sebut melakukan penjebakan—meski ia membantah hal itu—terhadap pekerja seks berinisial NN di sebuah hotel berbintang di Kota Padang. Anggota DPR ini muncul dengan sorotan kamera, bersama polisi.

NN dan muncikarinya AS kemudian ditahan. Andre tampil di media, berdalih melakukan penggerebekan karena ada laporan warga perkara maraknya prostitusi menggunakan aplikasi pesan MiChat. Menurut polisi, Andre hanya ingin membuktikan bahwa prostitusi online itu ada di Padang. Pada kenyataannya, praktik prostitusi online bukan hanya ada di Padang.

Mawar—bukan nama sebenarnya, mengaku sudah menjalani praktik prostitusi selama empat tahun. Perempuan kelahiran Subang, Jawa Barat ini menghabiskan masa kecilnya di rumah neneknya di Bandung.

Usai lulus SMA, ia merantau ke Ibu Kota. Perempuan 22 tahun tersebut pertama kali terjerumus lubang hitam bisnis berahi di sebuah spa.