Menkes: Ada 8 kasus subvarian baru Omicron

Budi menjelaskan, varian BA.4 dan BA.5 memicu kenaikan kasus di sejumlah negara.

ilustrasi. foto Pixabay

Pemerintah terus memantau perkembangan kasus Covid-19, terutama setelah penemuan subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Situasi pandemi saat ini memang terkendali. Tapi pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati menghadapi subvarian baru tersebut.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, lebih baik waspada dan berhati-hati. Karena kewaspadaan dan kehati-hatian itulah penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia relatif berhasil baik.

"Bapak Presiden memberikan arahan ke kami tentang hal itu. Karena konservatifnya kita sudah memberikan hasil bahwa penanganan pandemi di Indonesia termasuk yang relatif baik dibandingkan negara-negara lain di dunia," ujar Budi Gunadi usai rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/6). 

Budi menjelaskan, varian BA.4 dan BA.5 memicu kenaikan kasus di sejumlah negara. Akan tetapi, lanjut dia, varian itu memiliki tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, maupun kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan awal munculnya varian Omicron.

"Hasil pengamatan kami bahwa puncak dari penularan varian BA.4 dan BA.5 ini sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron. Hospitalisasinya juga sepertiga dari kasus hospitalisasi Delta dan Omicron, sedangkan kematiannya sepersepuluh dari kematian di Delta dan Omicron," ujarnya.