Defisit BPJS Kesehatan, Menkes soroti tagihan penyakit jantung Rp10 triliun

Menkes Terawan akan membentuk tim kecil yang berasal dari unsur pemangku kepentingan terkait penyelenggaraan program JKN.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kedua kanan) didampingi Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris (ketiga kiri) dan jajarannya menjawab pertanyaan di Kantor Pusat BPJS Kesehatan di Jakarta. Antara Foto

Usai dilantik sebagai Menteri Kesehatan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/10), keesokan harinya dokter Terawan Agus Putranto melakukan serah terima jabatan dengan Menkes 2014-2019 Nila Moeloek pada Kamis (24/10) malam. Ia langsung gerak cepat mengerjakan pekerjaan rumah pemerintah di bidang kesehatan. Salah satunya permasalahan defisit BPJS Kesehatan.

Mengunjungi kantor BPJS Kesehatan, Menkes Terawan  berdiskusi dengan jajaran direksi BPJS Kesehatan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Terawan dengan wajahnya yang murah senyum dan logat Jawa yang medok, menyampaikan hal pertama yang akan dilakukannya untuk penyelesaian defisit BPJS Kesehatan yaitu menyerahkan seluruh gaji pertamanya sebagai Menkes beserta tunjangan kinerjanya kepada BPJS Kesehatan untuk dimanfaatkan soal defisit JKN.

Bagi Terawan, gaji pertama seseorang haruslah dikembalikan kepada Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu dirinya mendedikasikan gaji pertama tersebut untuk membantu penyelesaian defisit BPJS Kesehatan yang dampaknya terasa sampai ke masyarakat.

Saat ditanya berapa jumlah gajinya yang akan diserahkan, Terawan sendiri tidak mengetahui. "Gaji saya sampai sekarang ndak tahu, jadi lebih baik ndak tahu aja," katanya.