Menkes ungkap penyebab tingkat kematian pasien Covid tinggi

Berdasarkan analisa Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 50% kematian ada di 20 kabupaten/kota di Indonesia.

Ilustrasi pasien Covid-19. Alinea.id/MT Fadillah.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, angka kematian di rumah sakit sangat tinggi dalam tiga bulan terakhir. Salah satu faktor penyebabnya adalah lambannya intervensi medis terhadap pasien Covid-19.

"Soal rumah sakit, khususnya angka kematian yang memang tinggi. Jadi Bapak Presiden (Joko Widodo) menyampaikan beberapa kali ke saya, angka kematian kita tinggi," kata Budi dalam keterangan pers daring update penanganan Covid-19, Senin (2/8).

Berdasarkan analisa Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 50% kematian ada di 20 kabupaten/kota di Indonesia. 20 kota itu ada di tiga provinsi yakni Jawa Barat (Karawang, Purwakarta), Jawa Tengah (Kota Semarang, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Kota Surakarta, Banjarnegara, Kebumen, Klaten, Karanganyar) dan Jawa Timur (Bojonegoro, Bondowoso, Situbondo, Blitar, Jember, Kota Surabaya, Jombang, Trenggalek, dan Bangkalan).

"Kami lihat dan analisa, ada 20 kabupaten/kota yang menyumbang terbesar angka kematian," ujarnya.

Dari analisa Kemenkes selanjutnya, dalam bulan terakhir, laju kematian di rumah sakit sangat cepat jika dibandingkan dengan sebelumnya. Di mana kematian pasien rata-rata dalam 4,8 hari perawatan. Padahal sebelumnya, rerata kematian pasien Covid-19 terjadi saat delapan hari perawatan.