Menpora: Markis Kido harumkan Indonesia

Markis Kido menjadi contoh dan motivasi bagi para atlet bulu tangkis junior maupun senior.

Markis Kido/Foto PBSI

Wafatnya legenda bulu tangkir kebanggan Indonesia Markis Kido menyisakan duka bagi khalayak, tak terkecuali Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Baginya, Markis Kido, merupakan pahlawan bulutangkis berprestasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia.

"Tentu saya merasa bersedih atas meninggalnya Markis Kido. Ia adalah mantan atlet bulutangkis yang telah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia," katanya, Selasa (15/6). 

Markis Kido meninggal dunia kemarin, Senin (14/6), pada usia 36 tahun akibat serangan jantung. Pria kelahiran 11 Agustus 1984 itu mengembuskan napas terakhir saat bermain badminton di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang. Kido tiba-tiba saja tak sadarkan diri.

"Masyarakat olahraga khususnya Cabor bulutangkis pasti sangat kehilangan, karena dia bisa menjadi contoh dan motivasi bagi para atlet yunior maupun senior yang masih aktif bermain," ujar Amali.

Sontak teman-temannya di lokasi segera memberi pertolongan dan melarikannya ke rumah sakit. Namun, takdir berkehendak lain, nyawa Kido tidak terselamatkan. "Almarhum pernah berada di puncak prestasinya yaitu meraih medali emas untuk ganda putra di Olimpiade Beijing tahun 2008 berpasangan dengan Hendra Setiawan," ujarnya via laman resmi Kemenpora.