Menteri Siti buka peluang manfaatkan Bukit Soeharto untuk ibu kota baru

KLHK akan merampungkan kajian lingkungan untuk ibu kota baru dalam dua bulan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kiri) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, mengikuti rapat kerja bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/8). /Antara Foto

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar membuka kemungkinan sebagian lahan di kawasan Bukit Soeharto di Kalimantan Timur akan digunakan untuk pembangunan ibu kota baru. Menurut Siti, hingga kini belum ada garis batas yang jelas mengenai wilayah ibu kota baru. 

"Meskipun Bapak Presiden nyebut, Penajam Paser Utara dan Kukar. Tapi deliniasi belum ketauan dan belum tahu persisnya. Sebagian (Bukit Soeharto) akan dipakai untuk pembangunan ibu kota. (Luasnya) belum tahu berapa karena deliniasinya belum ketahuan. Tapi, indikasinya ada," kata Siti di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/8). 

Sebelumnya, Jokowi sudah mengumumkan akan memindahkan ibu kota ke kawasan di antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Menurut Jokowi, wilayah tersebut paling ideal untuk calon ibu kota baru. 

Siti mengatakan, KLH akan merampungkan kajian lingkungan strategis untuk calon ibu kota baru paling lama dalam dua bulan mendatang. Menurut Siti, pemindahan ibu kota akan diarahkan supaya sejalan dengan upaya pemerintah memperbaiki lingkungan dan hutan di Kaltim. "Secara positif, kajian terhadap aspek lingkungan sudah bisa dilakukan," tuturnya. 

Meskipun sebagian kawasan Penajam Paser Utara dan Kukar merupakan kawasan hutan produksi, Siti optimistis hal itu tidak akan jadi kendala.