Merapi alami 59 gempa guguran selama 13 November

BPPTKG meningkatkan status Merapi menjadi Siaga (level III) per 5 November seiring meningkatnya aktivitas gunung.

Gunung Merapi. Twitter/@BPPTKG

Gunung Merapi mengalami 59 kali gempa guguran selama periode pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Jumat (13/11). Pun terjadi 306 gempa fase banyak (hybrid), 69 gempa hembusan, dan 45 gempa vulkanik dangkal.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 75 meter di atas puncak. Juga terdengar suara guguran sebanyak lima kali dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan dan PGM Kaliurang, Kabupaten Sleman.

"Laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 13 cm per hari," terang terang Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/11).

BPPTKG menaikkan status Merapi menjadi Siaga (level III) per 5 November 2020. Aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan disetop.

Pelaku wisata di KRB III juga disarankan tidak beroperasional. Pendakian ke puncak Merapi, salah satunya.