Merayakan Natal di tengah pandemi Covid-19

Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, Romo Vincentius Adi Prasojo mengatakan, tetap ada ibadah misa Natal di gereja.

Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, Romo Vincentius Adi Prasojo dalam diskusi daring bertajuk Ibadah Natal di Masa Pandemi, Senin (21/12). /YouTube BNPB Indonesia.

Hari raya Natal sudah di depan mata. Namun, karena pandemi Covid-19, perayaan Natal tahun ini berbeda. Dalam ibadah di gereja, dikhawatirkan timbul klaster penularan virus.

Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, Romo Vincentius Adi Prasojo mengatakan, tetap ada ibadah misa Natal di gereja. Akan tetapi, di tengah pandemi Covid-19 akan disesuaikan. Salah satunya, penyesuaian dalam tata cara peribadatan.

"Yang tadinya dua jam, saat ini maksimal satu jam," kata Vincentius dalam diskusi daring bertajuk "Ibadah Natal di Masa Pandemi" melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (21/12).

Lalu, jika Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan kapasitas di rumah ibadah 50%, Vincentius menjelaskan, pihaknya akan menerapkan jumlah yang lebih kecil dari itu.

"Kapasitasnya 20% dari jumlah yang hadir (beribadah di gereja)," kata dia.