Mitigasi bencana masih jadi tantangan Indonesia

Antusiasme publik baru meningkat kala bencana telah terjadi.

General Manager Pengurangan Risiko Bencana Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Awaluddin (kedua kiri), ketika memberikan materi seputar mitigasi bencana sela Festival Jakarta Humanity Festival (Jakhumfest) di Jakarta, Minggu (26/1/2020). Alinea.id/Annisa Saumi

General Manager Pengurangan Risiko Bencana Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Awaluddin, menilai masyarakat takakrab dengan mitigasi. Padahal, Indonesia rentan terhadap bencana alam.

"Upaya mitigasi bencana jadi tantangan bagi kita semua. Karena edukasi masih rendah. Berbeda dengan Jepang. Anak TK sebulan sekali ada latihan simulasi bencana. Perlu masuk kurikulum," katanya dalam Festival Jakarta Humanity Festival (Jakhumfest) 2020 di Jakarta, Minggu (26/1).

Dirinya menambahkan, terdapat kendala tersendiri kala edukasi mitigasi bencana. Khususnya kepada kaum papa. Lantaran cenderung memprioritaskan aktivitas ekonomi.

Karenanya, peran aktif masyarakat mengikuti sosialisasi mitigasi minim. Antusiasme baru melonjak kala bencana telah terjadi.

Menurut dia, upaya pengurangan risiko bencana takbisa dilakukan sendiri. Pemerintah mesti menggalakkan sinergitas. Baik dengan publik maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).