Moeldoko akui kebocoran data jadi momentum pembenahan

Moeldoko berpandangan, pemerintah tidak boleh abai soal kebocoran data.

Ilustrasi kebocoran data. Freepik

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan perhatian serius terhadap kasus kebocoran data yang dilakukan peretas dengan identitas Bjorka. Ia juga menyampaikan peringatan keras terkait hal ini dan meminta ada tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang mengganggu kedaulatan data Indonesia.

"Siapapun yang mengganggu kedaulatan data Indonesia harus ditindak tegas. Jangan dikasih ampun. Kedaulatan data di ruang siber adalah perpanjangan tangan dari kedaulatan negara. Kita tidak boleh abai mengatasi ini. Kalau kita abai, kita dianggap lemah," kata Moeldoko dalam keterangannya, Jumat (16/9).

Terkait permasalahan tersebut, Moeldoko melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Edi Witjara dan CEO PT Dekstop IP Teknologi Indonesia Phidi Soepangkat. Pertemuan itu membahas tentang kondisi keamanan siber nasional dan upaya pengembangan cloud System lokal buatan dalam negeri bersertifikasi BSSN.

Moeldoko mengatakan, kejadian pembocoran data yang dilakukan hacker Bjorka menjadi sinyal nyata pemerintah untuk mengatur ulang prioritas keamanan dan perlindungan privasi.

Menurutnya, kasus ini menjadi momentum agar pemerintah membenahi keamanan siber Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang menguasai persoalan keamanan siber serta memaksimalkan teknologi buatan anak negeri.