MUI Banten imbau warga jangan mudik

Mudik di tengah Covid-19 picu saling curiga, bukan silaturahmi.

Petugas Gugus Tugas Covid-19 melakukan pendataan pengendara kendaraan bermotor di Perbatasan Tasikmalaya-Ciamis, Jembatan Cirahong, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (10/4)/Foto Antara/Adeng Bustomi.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten AM Romly mengajak warga, khususnya Muslim di wilayah itu, untuk tidak mudik di tengah pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19. 

Dikatakan Romly, jika dalam kegiatan mudik itu membawa penyakit, justru bisa membuat kegiatan tersebut menjadi haram hukumnya.

"Supaya tidak jatuh kepada haram lebih baik menahan diri dulu lah," kata Romly saat dikonfirmasi, Kamis (16/4).

Fakta di lapangan, jelas dia, penyebaran coronavirus disebabkan oleh aktivitas warga yang pulang kampung. Khususnya dari zona merah Covid-19, DKI Jakarta. 

Dia mengingatkan, silaturahmi dengan teman di kampung halaman jangan sampai malah membawa penderitaan. "Dari mana saja (mudiknya), dari daerah terjangkit parah virus corona. Saling curiga bukan silaturahmi yang terjadi," tuturnya.