Muncul 2 klaster baru penularan Covid-19 di Jabar

Terdapat 3.779 kasus positif Covid-19 di Jabar hingga 8 Juli, pukul 11.36.

Pegawai BNPB mengikuti tes cepat Covid-19 di kantornya. Dokumentasi BNPB

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mendapati dua klaster baru penyebaran coronavirus anyar (Covid-19) di wilayahnya. Terjadi di kawasan industri dan institusi pendidikan kenegaraan di Bandung Raya.

Di klaster industri, mayoritas penularan terjadi di indekos karyawan yang bekerja di beberapa pabrik. "Ternyata dia (pasien positif) ngekosnya berkumpul dengan karyawan dari pabrik lain," ujar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Sedangkan di klaster institusi pendidikan, penularan terjadi di beberapa lembaga.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar telah melakukan penelusuran kontak dan tes usap (swab) secara polymerase chain reaction (PCR) di kedua klaster itu. "Sampai minggu depan, kita akan lakukan testing PCR kepada keluarganya," janjinya.

Di sisi lain, pemerintah daerah (pemda) se-Jabar diminta secara rutin melaporkan data kasus dengan cepat dan transparan. Alasannya, keputusan Gugus Tugas merujuk data.

"Termasuk sistem pelacakan karena kunci penanganan Covid-19 adalah pelacakan, pengetesan, dan isolasi," imbuh Emil, sapannya.