Nekat mudik, mutasi virus Covid-19 bisa makin menular

Pusat diminta sanksi tegas kepala daerah yang tidak melarang mudik Lebaran.

Kepadatan kendaraan saat PSBB di jalur wisata Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jabar, Sabtu (30/5/2020)/Foto Antara/Yulius Satria Wijaya.

Mutasi virus Covid-19 bisa semakin menular jika masyarakat mudik. Untuk mencegah terjadinya kondisi terburuk, pemerintah didorong membuat aturan ketat dan tegas.

Pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany mengatakan, beberapa mutasi virus bisa jadi lebih ganas dan mematikan. Di sisi lain, masyarakat ngotot ingin pulang kampung alias mudik Lebaran.

"Ini memang bagian yang berpotensi menimbulkan makin banyaknya kasus. Bisa jadi makin banyaknya kematian," kata Thabrany kepada wartawan, Kamis (22/4/2021).

Menurut dia, perlu kebijakan yang sinkron antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah daerah harus berani bilang tidak mau menerima pemudik. Kalau memaksa mudik, terapkan isolasi selama 14 hari.

Thabrany melanjutkan, Pemerintah DKI Jakarta juga harus menegaskan kepada masyarakat yang ingin kembali dari kampung halaman agar isolasi selama 14 hari. "Sehingga masyarakat akan berpikir dua kali untuk mudik. Kalau itu sinkron, insyaallah masyarakat bisa dipaksa disiplin," ujarnya.