New normal, ponpes diimbau gandeng pemdes-Satgas Jogo Tonggo

Santri sejumlah ponpes diperkenankan kembali ke pondok saat new normal.

Petugas menjaga salah satu gerbang keluar-masuk kawasan Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jatim, Selasa (24/3/2020). Foto Antara/Prasetia Fauzani

Pengurus pondok pesantren (ponpes) diimbau menggandeng pemerintah desa (pemdes) dan Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo untuk turut menyiapkan lokasi karantina. Pangkalnya, tidak semua lembaga pendidikan keagamaan itu memiliki gedung yang representatif untuk menampung seluruh santrinya.

Dengan komunikasi yang intens, menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen, proses karantina santri saat kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi coronavirus anyar (Covid-19) bisa maksimal. Pangkalnya, dilakukan dengan memanfaatkan aset pemdes atau pemerintah daerah (pemda) setempat.

"Selain itu, komunikasi bertujuan agar tidak ada penolakan dari tetangga-tetangga di samping ponpes," ucapnya saat sosialisasi persiapan new normal di ponpes secara daring, menukil situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Senin (22/6).

Karantina, terang Gus Yasin, sapaannya, merupakan langkah krusial guna mengantisipasi kemungkinan penyebaran Covid-19. Selain di ponpes, santri juga diwajibkan swakarantina di rumah selama dua pekan sebelum kembali ke pondok.

Dirinya juga menyarankan para santri diizinkan menggunakan ponsel untuk sementara waktu. Pemanfaatan gawai umumnya dilarang di lingkup ponpes.