Novel Baswedan sabet penghargaan antikorupsi internasional

Novel Baswedan dianggap sebagai sosok pahlawan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Penyidik senior KPK, Novek Baswedan. Antara Foto

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, menyabet penghargaan antikorupsi internasional 2020 dari lembaga antikorupsi Malaysia, National Centre For Governance, Integrity and Anticorruption (GIAAC). Penghargaan itu didapat dalam acara peluncuran Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF).

Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri, mengatakan penghargaan itu didapat lantaran Novel dianggap sebagai sosok pahlawan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Terlebih, dia pernah mendapat serangan berupa penyiraman air keras pada April 2017 silam.

"Novel Baswedan dianggap sebagai sosok yang tepat menerima penghargaan ini karena pada 11 April 2017 mendapatkan serangan berupa penyiraman air keras oleh orang yang tak dikenal sepulangnya dari ibadah salat Subuh. Akibatnya, hingga kini dua matanya tak bisa melihat dengan normal," kata Fikri kepada wartawan di Jakarta Selasa (4/2).

Menurutnya, peristiwa serangan yang menimpa Novel telah menjadi sorotan dunia. Salah satunya Amnesty International yang memaparkan peristiwa itu di Kongres Amerika Serikat pada 25 Juli 2019. Tak hanya itu, dalam sidang PBB di Gedung CR6 Gedung ADNEC, Abu Dhabi, Uni Emirates Arab, Novel juga turut berbicara mengenai perlindungan bagi lembaga antikorupsi dan pegawai di dalamnya.

"KPK berterima kasih atas perhatian dari berbagai pihak yang mendukung kerja-kerja pemberantasan korupsi. KPK juga terus dan tetap berkomitmen terhadap perlindungan pegawai dalam pelaksanaan tugas," ucap Fikri.