Panitia diskusi pemecatan presiden di UGM: Keluarga saya akan dibunuh

Panitia diskusi pemberhentian presiden di UGM blak-blakan soal ancaman teror.

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Google Maps/Salma wait.

Acara diskusi di Universitas Gadjah Mada (UGM) bertajuk 'Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan' batal digelar akibat diteror oknum yang mencatut salah satu ormas terbesar di Indonesia. Rencananya, diskusi itu digelar pada 29 Mei 2020.

Muhammad Anugrah Perdana, salah seorang panitia diskusi yang merupakan mahasiswa UGM mengaku dirinya dan keluarganya mendapat ancaman teror pembunuhan.

Hal itu terjadi sehari sebelum acara diskusi tersebut digelar. "Orang tua saya mulai diancam, saya mulai dapat ancaman pembunuhan dari pesan WhatsApp yang mengaku dari salah satu ormas di Indonesia, yang menyatakan bahwa kalau misal ayah saya tidak mendidik saya dengan baik, maka keluarga saya akan dibunuh," kata Anugrah dalam diskusi virtual bertajuk 'Mengapa Diskusi dan Tulisan Diteror?', di Jakarta, Minggu (31/5).

Usai mendapat ancaman tersebut, sambung Anugrah, dia bersama dengan keluarganya sempat ketakutan untuk ke luar rumah dan sengaja mengunci diri dalam kamar. 

"Reaksi keluarga langsung panik, kacau sekali, orang tua langsung gak tau harus ngapain. Bahwa saya disuruh tutup pintu, mengunci kamar, dan orang tua kira itu intel. Jadi itu ayah saya itu kunci pintu, dan kondisikan bahwa dirumah harus hening," bebernya.